Denganmempelajari frasa maupun struktur, kamu tidak perlu lagi memikirkan tentang aturan struktur penggunaan kalimat bahasa Inggris kapan saja ingin berbicara tentang kalimat dasar. Caranya dengan memilih beberapa kalimat yang sering kamu gunakan. Contoh, kamu bisa menggunakan kalimat untuk memperkenalkan diri dan menghafalkan bagaimana cara- Kalimat majemuk adalah struktur kalimat yang memiliki lebih dari satu dasar kalimat. Mengutip Yendra dalam Mengenal Ilmu Bahasa 2018, kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh atau satuan sintaksis, yang disusun dari konstituen dasar, yaitu berupa klausa atau susunan klausa yang membentuk sebuah kesatuan ujaran yang menurut Dendy Sugono dalam Sintaksis Bahasa Indonesia Analisis Fungsi Sintaktik 2019, kalimat majemuk diartikan sebagai kata-kata yang memiliki struktur kalimat yang di dalamnya terdapat beberapa kalimat dasar. Dalam kalimat majemuk, konjungsi memegang peranan penting. Konjungsi atau kata penghubung, berperan penting untuk menjadi jembatan antardasar kalimat dalam satu kalimat majemuk. Baca juga Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Kalimat Majemuk Setara Kalimat majemuk setara disebut juga kalimat majemuk koordinatif. Struktur kalimat di dalamnya terdapat paling sedikit dua kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sendiri sebagai kalimat konjungsi yang digunakan, kalimat majemuk setara dibagi menjadi empat jenis, yaitu Kalimat majemuk yang menyatakan penjumlahan Jenis kalimat ini disebut juga aditif atau penambahan. Jenis kalimat ini menggunakan konjungsi yang memperlihatkan hubungan penjumlahan dari kalimat dasar. Contoh konjungsinya yakni dan, serta, lagipula. Contoh Aku membacakan buku dongeng dan adik-adik menyimak dengan antusias. Ibu membersihkan gudang di hari libur, ayah menata kebun, serta aku membereskan kamar tidur. Kita seharian hanya mengerjakan tugas tanpa pelajaran lisan, lagipula guru sedang ada rapat. Soal itu sudah ditanyakan ke bagian IT, dan sudah dikonfirmasi berulang kali. Baca juga Contoh Teks Bacaan Soal, Mencari Kalimat dan Gagasan Utama Kalimat majemuk yang menyatakan urutan peristiwa Dalam kalimat jenis ini, meski sudah memakai konjungsi sebagai penghubung antardasar kalimat, tetapi tetap dibutuhkan tanda koma sebagai pembatas. Kalimat ini menggunakan konjungsi yang menghubungan urutan peritiwa, seperti lalu, lantas, terus, dan kemudian. Contoh kalimat majemuk yang menyatakan urutan peristiwa adalah Saya tinggal di Bandung, lalu keluarga pindah ke Yogyakarta. Teman sekelas saya mengendarai motor tanpa mengenakan helm, lantas polisi lalu lintas menghentikan mereka. Kamu tuang putih telur dalam wadah, terus kamu kocok putih telur menggunakan mixer sampai mengembang. Saya membayar ongkos pada supir angkot, kemudian ia memberi uang kembalian dengan jumlah yang pas. Baca juga Cerpen Sejarah, Ciri-ciri dan Jenis Kalimat majemuk yang menyatakan pemilihan Jenis kalimat ini ditandai dengan kata penghubung atau. Hubungan pemilihan pada dua atau lebih kalimat dasar juga dapat ditunjukkan dengan kata apakah. Contoh
1) Kalimat Majemuk Setara Struktur kalimat yang di dalamnya terdapat sekurang-kurangnya dua kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sebagai kalimat tunggal disebut kalimat majemuk setara (koordinatif). Kalimat majemuk setara terjadi dari dua kalimat tunggal atau lebih. Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai
Contents1 Kalimat Pengertian, Ciri, Jenis, Unsur, Struktur, Bentuk, Dan Fungsinya Pengertian Kalimat Menurut Para Ciri-Ciri Unsur-Unsur Ciri dan Contoh dari Masing-masing Unsur Subjek/Subyek S Predikat P Objek O Keterangan K Jenis Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan Struktur Kalimat dasar berpola Kalimat dasar berpola Kalimat dasar berpola Kalimat dasar berpola Kalimat dasar berpola Kalimat dasar berpola Jenis Fungsi Share thisPengertian Kalimat – Biasanya kalimat adalah serangkaian kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang berlaku. Setiap kata yang terlibat disusun sesuai dengan kaidahnya. Di setiap katanya juga termasuk dalam kelas/kategori, dan memiliki fungsi pada kalimat tersebut. urutan dari rentetan kata juga akan menentukan jenis kalimat yang adalah satuan sintaksis yang sudah disusun dari konstituen dasar, secara umum bentuknya berupa klausa yang sudah dilengkapi dengan konjungsi bila dibutuhkan dan disertai dengan intonasi yang kalimat sangat penting karena harus mampu menyampaikan informasi, menanyakan hal, bahkan untuk mengekspresikan emosi yang sedang kalimat menurut pendapat Keraf 1984156 adalah satu bagian dari ujaran yang didahului serta diikuti dengan kesenyapan, dan intonasi menunjukkan bagian uraiannya telah kalimat menurut pendapat Dardjowidojo 1988 254 adalah bagian terkecil dari ujaran/teks atau wacana yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara kalimat menurut pendapat Slamet Muljana 1969 adalah keseluruhan penggunaan kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin kalimat menurut pendapat Kridalaksana 200192 adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, memiliki intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa. Klausa yang bebas menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan ahli tata bahasa tradisional di dalam buku Chaer 1994240, kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang pendapat Alwi dkk., 2000311, kalimat adalah diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia 1988, kalimat adalah bagian terkecil ujaran/teks yang mengungkapkan pikiran utuh dengan lisan kalimat diiringi dengan alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi bunyi. Sedangkan dalam wujud tulisan kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek S dan sebuah predikat P. Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan yang penting atau yang menjadi dasar kalimat adalah konstituen dasar dan intonasi final, sebab konjungsi hanya ada kalo diperlukan. Konstituen dasar itu biasanya berupa klausa. Sehingga pada klausa diberi intonasi yang final, maka terbentuklah kalimat lainnya yaitu konstituen dasar bisa berupa klausa karena biasanya berupa klausa, tapi bisa juga berupa kata/frasa. Mungkin status kalimatnya tak sama. Kalimat dengan konstituen dasar berupa klausa tentu menjadi kalimat mayor/ yang terbentuk dalam inti kalimat bahasa Indonesia, akan terlihat pada salah satu konstituen yang berperan penting dibanding yang lainnya. Konstituen itu seolah menentukan konstituen lainnya, yang dimana boleh muncul dalam suatu kalimat. Konstituen punya peran besar dan sebagai pusat, sedang konstituen yang lain disebut pendamping. Dalam kalimat yang memakai verba, pendamping adalah KalimatPada bahasa lisan diawali dengan kesenyapan serta diakhiri dengan kesenyapan pula. Pada bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik., tanda Tanya?, serta tanda seru!.Kalimat aktif minimal terdiri dari subyek dan juga transitif disertai dengan objek, predikat intransitive bisa disertai dengan anggapan yang urutan yang logis di setiap kata maupun kelompok kata yang dimana mendukung fungsi SPOK dan disusun ke dalam satuan sesuai dengan satuan makna, ide, atas pesan yang paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat tersebut disusun ke dalam satuan makna pikiran yang saling berkaitan. Hubungan dijalin melalui konjungsi, pronominal/kata ganti, repetisi/struktur KalimatAdapun unsur-unsur dalam suatu kalimat seperti berikut Subjek/Subyek SPredikat PObjek/Obyek OPelengkapKeterangan KCiri dan Contoh dari Masing-masing Unsur KalimatSubjek/Subyek SAdalah unsur pokok yang ada di suatu kalimat, disamping dari unsur predikat. Dalam pola penulisan kalimat bahasa Indonesia, secara umum subjeknya terletak sebelum predikat kecuali jenis kalimat inversi. Secara umum subjeknya berwujud nomina. Contohnya Mereka datang dari Bieber merupakan penyanyi asal pergi ke Justin Bieber, dan Bambang merupakan Subjek. Dan ada juga subjek yang bukan nomina. Contohnya Berwudhu harus dilakukan sebelum menjalankan adalah sebuah hati dapat dialami oleh semua subjek Menjawab pertanyaan “apa” atau “siapa”Diikuti dengan kata “itu”Diawali dengan kata “bahwa”Memiliki keterangan pewatas “yang” konjungsi dengan menggunakan kata “yang”Tidak diawali dengan preposisi seperti “dari”, “dalam”, “di”, “ke”, “kepada”, “pada”.Berupa Nomina atau Frasa NominalPredikat PPredikat juga menjadi unsur utama dalam kalimat di samping subjek, yang menjadi inti dalam kalimat. Unsur yang dapat mengisi predikat dapat berupa kata, sebagai contoh verba, adjektiva, atau nominal, numeral serta preposisional. Tak hanya itu, adapun frasa, sebagai contoh frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia bilangan.Contohnya Gilang bermain gitar di lantai memasak sedang melihat game kata bermain , memasak, dan melihat merupakan sebuah predikatMenjawab pertanyaan “mengapa” dan “ berupa kata “ialah” atau “adalah”.Ingkaran dapat diwujudkan dengan kata “tidak”Bisa diikuti dengan kata-kata aspek atau modalitas, contoh “telah”, “sudah”, “sedang”, “belum”, “akan”, “ingin”, “hendak”, “mau”, dan lain OBukan merupakan unsur wajib dalam kalimat. Biasanya letaknya setelah predikat dengan kategori verbal transitif kalimat aktif transitif yang minimal memiliki tiga unsur utama SPO. Dalam kalimat aktif, objek akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Sebaliknya, objek yang ada dalam kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya menjadi kalimat aktif. Secara umum objek berkategori nomina. Contohnya Laras bermain membeli sebuah itu memakan kalimat di atas, kata slime, sebuah boneka, dan pelet merupaan sebuah objekBerada di belakang berubah menjadi subjek dalam kalimat didahului dengan preposisi,Diawali dengan kata “bahwa”PelengkapObjek dan pelengkap memiliki kesamaan. Yaitu bersifat wajib ada sebab untuk melengkapi makna verba predikat kalimat, menempati posisi dibelakang predikat serta tidak didahului preposisi. Perbedaan keduanya terletak dalam kalimat pasif. Dalam kalimat pasif, pelengkap tidak menjadi ada objek dan juga pelengkap di dalam kalimat aktif, objeklah yang akan menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Contohnya Gilang selalu ingin berbuat Aji tersandung itu terbuat dari pelengkapBerada dibelakang didahului sama dengan objek. Tetapi objek ada di belakang kalimat, dan pelengkap masih bisa disisipkan dengan unsur lainnya yaitu objek. Contohnya Anggi mengirimi Sri buku membelikan Ayahnya sepatu buku baru dan juga sepatu baru fungsinya sebagai pelengkap dan tidak mendahului KAdalah unsur kalimat yang menjelaskan lebih lanjut tentang sesuatu dalam sebuah kalimat. Contohnya keterangan akan memberikan informasi mengenai tempat, waktu, cara, sebab, dan juga tujuan. Keterangan juga bisa berwujud kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berwujud frasa ditandai dengan preposisi. Seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang,oleh, dan yang berwujud anak kalimat ditandai dengan konjungsi kata penghubung. Seperti ketika, karena, meskipun,supaya, jika, dan keteranganBukan termasuk ke dalam Unsur Utama tidak bersifat wajib seperti subjek, predikat, objek dan pelengkap .Tidak terikat dengan posisi mempunyai kebebasan tempat diawal/diakhir , atau diantara subjek dan predikat.Jenis KeteranganKeterangan WaktuKeterangan waktu dapat berwujud kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan waktu berupa kata merupakan kata yang menyatakan waktu, contoh kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan juga waktu berupa frasa adalah untaian kata yang juga menyatakan waktu, contoh kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan juga minggu depan. Sedangkan keterangan waktu berupa anak kalimat ditandai dengan adanya konjungtor yang juga menyatakan waktu. Contohnya setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan kalimatnya Bulan depan akan diadakan cuti TempatKeterangan tempat berwujud frasa yang menyebutkan tempat dengan ditandai oleh preposisi, contoh di, pada, dan juga Justin Bieber akan mengadakan konser di New CaraKeterangan cara dapat berwujud kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menjelaskan cara. Keterangan cara yang berwujud kata ulang adalah perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berwujud frasa ditandai dengan kata “dengan” atau “secara”. Keterangan cara yang berwujud anak kalimat ditandai dengan kata “dengan” dan “dalam”.Contoh Ibu memotong ikan dengan menggunakan pisau SebabKeterangan sebab berwujud frasa dan anak kalimat. Keterangan sebab yang berwujud frasa ditandai dengan adanya kata “karena” atau “lantaran” yang diikuti dengan nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berwujud anak kalimat ditandai dengan adanya konjungtor “karena” atau “lantaran”.Contoh Bapak menyuruhku menjauhi Gilang karena tidak berperilaku TujuanKeterangan tujuan dapat berupa frasa ataupun anak kalimat. Keterangan tujuan yang berwujud frasa ditandai dengan kata “untuk” atau “demi”.Sementara keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai dengan adanya konjungtor supaya, agar, dan Sebelum berangkat ke Jakarta, Gilang memeluk ibunya supaya hatinya AposisiKeterangan aposisi akan memberikan penjelasan nomina, contoh subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan aposisi diapit dengan tanda koma, tanda pisah –, atau tanda Dosen saya, Bapak Sudarso, terpilih menjadi dosen TambahanKeterangan tambahan akan memberikan penjelasan nomina subjek ataupun objek. Namun berbeda halnya dengan keterangan aposisi. Keterangan aposisi bisa menggantikan unsur yang diterangkan. Sementara keterangan tambahan tidak bisa menggantikan unsur yang Gilang, mahasiswa tingkat dua, mendapatkan beasiswa ke luar PewatasKeterangan pewatas ini akan memberikan pembatas antara nomina. Contoh subjek, predikat, objek, keterangan, dan juga pelengkap. Jika keterangan tambahan bida dihilangkan, maka keterangan pewatas ini tidak dapat Mahasiswa yang mendapatkan IP tiga lebih akan mendapatkan beasiswa KalimatSeluruh kalimat yang biasanya kita gunakan, beberapa diantaranya berasal dari struktur/pola kalimat dasarnya saja. Sesuai dengan kebutuhan setiap individu, kalimat dasar itu dikembangkan berdasarkan kaidah yang berlaku. Pola dasar kalimat dalam bahasa Indonesia, yaitu Kalimat dasar berpola SPKalimat dasar berpola SP hanya memiliki dua unsur yakni subjek dan predikat. Pada umumnya, predikat dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, maupun kata Mobil itu besarMobil itu sebagai subjek, dan besar sebagai dasar berpola SPOPola kalimat SPO biasa digunakan di dalam kehidupan Gilang mengemudikan sebagai subjek, mengemudi sebagai predikat, dan mobil sebagai dasar berpola SPPelContoh Keluarganya pergi merupakan subjek, pergi sebagai predikat, dan liburan sebagai dasar berpola SPOPelContoh Supir taxi mengemudikan taxinya taxi sebagai subjek, mengemudikan sebagai predikat, taxinya sebagai objek, dan ugal-ugalan sebagai dasar berpola SPKContoh Gilang bermain malam sebagai subjek, bermain sebagai predikat, dan malam hari sebagai dasar berpola SPOKContoh Setiawan mencuci bajunya pagi sebagai subjek, mencuci sebagai predikat, bajunya sebagai objek, pagi tadi sebagai dasar berpola S-P-O-Pel-KKalimat dasar dengan pola ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan juga keterangan. Subjek dapat berwujud nomina atau frasa nominal, predikat berwujud verba dwitransitif, objek berwujud nomina atau frasa nominal, pelengkap berwujud nomina atau frasa nominal serta keterangan berwujud frasa Bapak membelikan Gilang sepatu olahraga di Moro dasar berpola dasar dengan menggunakan pola ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap serta keterangan. Dalam pola ini, subjek berwujud nomina atau frasa nominal, predikat berwujud verba intransitif, kata sifat serta pelengkap berwujud nomina atau adjektiva dan juga keterangan berwujud frasa Aku sedih ketika kamu masuk rumah Kalimat1. Kalimat Dilihat dari Segi MaknanyaDibagi kembali menjadi lima kategori. Diantaranya Kalimat BeritaAdalah kalimat yang isinya memberitakan tentang informasi kepada pembaca/pendengar. Bila kita bercerita tentang kecelakaan maka kita sedang memberitahu kejadian itu. Contohnya Tadi pagi ada kecelakaan di depan yang terjadi tadi pagi mengakibatkan kemacetan yang cukup yang terjadi di Pekalongan tingginya hingga selutut orang kebakaran di daerah Jakarta PerintahAdalah imperatif yang merupakan kalimat yang artinya mampu memberi perintah dalam melakukan suatu hal. Secara umum kalimat perintah berbentuk taktransitif atau transitif baik aktif maupun pasif. Kalimat yang predikatnya adjektiva juga bisa berbentuk perintah, tergantung macam adjektivanya. Sebaliknya, bila kalimat bukan verbal/adjektiva tak memiliki bentuk perintah. Contohnya Buatlah suatu kalimat dengan pola SPOK!Tutuplah pintu itu!Kalimat Perintah TaktransitifKaidah dalam membuat kalimat perintah taktransitif, yaitu Menghilangkan subjek, biasanya dapat berupa pronomina persona bentuk verba seperti apa partikel –lahjika dikehendaki untuk sedikit memperhalus Kamu berjalan kakilah sekali-kali!Naiklah sepeda sekali-kali!Berliburlah ketempat nenekmu!Kalimat Perintah Transitif AktifKaidah yang dipakai dalam membuat kalimat perintah yang verbanya transatif aktif mirip dengan kaidah yang dipakai pada kalimat perintah traktransitif kecuali tentang bentuk verbanya. Pada kalimat transitif, verbanya harus diubah dalam bentuk perintah lebih dulu dengan menanggalkan prefiks meng- dari verbanya. Contohnya Kamu Mencari pekerjaan apa saja kalimat berita.Carilah pekerjaan apa saja kalimat perintah.Kamu membelikan adikmu tas baru kalimat berita.Belikanlah adikmu sepatu baru kalimat perintah.Kalimat Perintah Bentuk PasifKalimat ini juga bisa disampaikan dalam bentuk pasif. Bentuk verba yang dipakai masih tetap dalam keadaan pasif, dan urutan katanya tak berubah. Bila dituliskankalimatnya akan disertai penggunaan tanda seru !. Sementara jika diucapkan, maka nada yang digunakan cenderung naik. Contohnya Kontrak itu harus dikirim sekarang!Surat harus diketik serapi-rapinya, ya!Penggunaan kalimat dalam bentuk pasif pada bahasa Indonesia sangat umum digunakan. Hal itu berkaitan dengan keinginan pembicara dalam meminta seseorang melakukan sesuatu Kalimat PerintahSelain kalimat yang bentuknya pasif, masih ada juga sejumlah kata yang dipakai dalam menghaluskan perintah. Contohnya coba, tolong, dan silahkan yang seringkali Ingkar pada Kalimat PerintahKalimat perintah juga bisa dibuat menjadi bentuk ingkar dengan menggunakan kata jangan. Misalnya kata “tolong” dan “coba”, kata “jangan” juga diimbuhi dengan partikel -lah di dalam kalimat perintah. Contohnya Janganlah membuang sampah dekat-dekat dengan tiang listrik TanyaKalimat tanya biasa disebut dengan kalimat interogatif yang isinya kalimat dengan maksud untuk menanyakan sesuatu/seseorang. Bila seseorang ingin mengetahui jawaban dari sesuatu, maka ia akan bertanya pada orang dengan kalimat ini lima cara yang dipakai dalam membentuk kalimat tanya Menambahkan kata urutan kata “bukan” atau “tidak”.Mengubah intonasi menggunakan kata SeruKalimat ini biasa disebut dengan kalimat interjektif, yaitu kalimat yang menunjukkan rasa kagum pada sesuatu. Sehingga kalimat ini menggunakan tanda Diathesis KalimatKalimat AktifAdalahh kalimat yang dimana subjeknya langsung melakukan pekerjaan pada objeknya. Secara umum kata kerja dipakai dengan ditandai awalan me-. Tapi tak sedikit kalimat aktif yang disertai dengan imbuhan, contohnya makan dan minum. Contoh kalimatnya Gilang menggunakan botol untuk menciptakan PasifPada kalimat pasif kata kerja yang dipakai adalah menggunakan kata di- atau ter-. Contoh kalimatnya Bangunan disana dikerjakan dengan sangat baik oleh para arsitektur Berdasarkan Urutan KataKalimat NormalAdalah kalimat yang berpola dasar yang dimana subjek pada kalimatnya mendahului InverseAdalah kalimat kebalikan dari kalimat normal. Yang dimana predikat yang dipakai mendahului MinorKalimat ini mempunyai satu inti fungsi gramatikalnya. Contohnya kalimat tambahan, kalimat jawaban, kalimat salam, panggilan ataupun MayorKalimat mayor hanya memiliki subjek dan predikat saja. Objek, pelengkap dan juga keterangan dapat ditambahkan sesuka hati. Sama halnya dengan yang ada di pola dasar Berdasarkan Struktur GramatikalnyaKalimat TunggalPada kalimat tunggal hanya memiliki subjek dan predikatnya saja. Bila dilihat pada unsur penyusunannya, maka kalimat panjang dalam bahasa Indonesia bisa diubah ke dalam bentuk yang paling Ibu-ibu bersalamanDapat kita lihat, pola kalimat di atas hanya memiliki subjek dan predikat saja, sehingga dapat dikategorikan ke dalam kalimat MajemukDalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggabungkan beberapa pertanyaan ke dalam satu kalimat untuk memudahkan dalam hal berkomunikasi. Sehingga nantinya akan menghasilkan penggabungan pada struktur kalimat yang ada kalimat dasar di dalamnya. penggabungan itulah yang disebut dengan kalimat majemuk. Jenis-jenis kalimat majemuk diantaranya yaitu Kalimat Majemuk SetaraStruktur dari kalimat majemuk setara memiliki dua atau lebih kalimat tunggal yang apabila dipisahkan dapat berdiri penghubung atau konjungsi yang digunakan kalimat majemuk setara pada umumnya menggunakan kata dan, serta, tanda koma ,, tetapi, lalu, kemudian, kalimat majemuk setara Indonesia tergolong negara berkembang tetapi Singapura telah digolongkan negara Majemuk BertingkatDalam kalimat ini terdapat dua kalimat yang satunya menjadi induk kalimat yang bisa berdiri sendiri atau bebas, dan anak kalimat kebalikan dari induk kalimat. Kata penghubung atau konjungsi yang digunakan kalimat majemuk bertingkat yakni ketika, sejak, karena, oleh sebab itu, hingga, sehingga, maka, jika, asalkan, apabila, meskipun, walaupun, andai kata, seandainya, agar supaya, seperti, kecuali, kalimat majemuk bertingkat Ilmuwan masih saja mencari asal usul bulan induk kalimat meskipun hingga sekarang masih belum ada kepastian yang jelas anak kalimat.Kalimat Majemuk CampuranAdalah dua jenis kalimat majemuk yaitu setara dan bertingkat yang digabungkan menjadi satu kalimat. Contohnya Sebab hujan turun dengan derasnya, mereka tidak dapat pulang dan menunggu di Berdasarkan Unsur KalimatKalimat LengkapKalimat ini akan mengikuti pola dasar dari suatu kalimat, baik yang telah dikembangkan ataupun yang tidak. Penggunaan unsurnya jelas hingga mudah dipahami. Contohnya Warna hijau melambangkan tidak LengkapKalimat tak lengkap hanya memiliki satu unsur. Pada umumnya jenis kalimatnya seperti semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, setuan, larangan, sapan dan lain kalimat tidak lengkap Kapan pulang?5. Berdasarkan PengucapanKalimat LangsungSecara detail, kalimat langsung ini bisa menirukan sesuatu yang disampaikan oleh orang lain. Tanda baca kutip juga dipakai dalam kalimat langsung. Kutipannya berupa kalimat tanya, berita atau kalimat langsung “Letakkan sapumu!” bentak pak Tak LangsungAdalah kalimat yang melaporkan kembali tentang kalimat yang disampaikan oleh orang lain. Kutipannya berupa berita. Contoh kalimat tak langsung Bapak Gilang berkata padaku bahwa lebih baik membaca daripada KalimatSubjekAdalah pokok kalimat. Fungsinya yaitu dapat dicari dengan pertanyaan “Siapa/Apa yang dibicarakan oleh kalimat ini?” Subjek berjenis kata benda atau frasa benda, karena definisi subjek merupakan sesuatu yang disebutkan oleh keterangan langsung terhadap suatu subjek. Predikat bisa ditemukan dengan pertanyaan “Ada apa dengan subjek? Apa yang dilakukan subjek? Bagaimana keadaan subjek?”ObjekAdalah bagian dari kalimat yang dapat diubah mengjadi subjek, caranya dengan dipasifkan/diaktifkan. Objek dapat ditemukan dengan cara memastikan/mengaktifkan kalimat. Bagian yang berubah dari subjek adalah bagian dari sifatnya yang keterangan yaitu bisa berpindah dengan melewati subjek/predikat, tanpa mengubah makna kalimat bentuknya menyerupai ciri pelengkap yakni tidak bisa dipindahkan atau melompati subjek dan predikat serta tidak dapat diubah menjadi penjelasan lengkap dari Pengertian Kalimat yang dimulai dari pengertian hingga fungsinya. Semoga informasi ini membantu anda dalam memahami kalimat dan cara membuatnya. Dan semoga Juga
Struktur kalimat adalah pola atau unsur untuk membentuk komponen kata menjadi kalimat yang benar dan sesuai penulisan dalam bahasa Indonesia. Untuk penggunaan kalimat efektif, ada 4 komponen struktur tetap, yaitu subjek, predikat, objek, dan keterangan, yang mana lebih dikenal dengan singkatan SPOK. Berikut contoh kalimatnya.
Bentuk Kalimat- Kalimat biasanya merupakan serangkaian kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang kata yang terlibat disusun sesuai dengan setiap kata juga termasuk ke dalam kelas atau kategori serta memiliki fungsi dalam kalimat dari rentetan kata juga akan memnentukan jenis kalimat yang merupakan satuan sintaksis yang telah disusun dari konstituen dasar, pada umumnya barupa klausa, yang telah dilengkapi dengan konjungsi jika diperlukan, serta disertai dengan intonasi kalimat memang sangatlah penting karena harus mampu menyampaikan informasi, menanyakan hal, bahkan untuk mengekspresikan emosi yang sedang Kalimat Menurut Para AhliCiri Ciri KalimatUnsur Unsur KalimatCiri dan Contoh dari Masing Masing Unsur Kalimat1. Subjek/Subyek S2. Predikat P3. Objek O4. Pelengkap5. Keterangan KJenis Keterangan1. Keterangan Waktu2. Keterangan Tempat3. Keterangan Cara4. Keterangan Sebab5. Keterangan Tujuan6. Keterangan Aposisi7. Keterangan Tambahan8. Keterangan PewatasStruktur KalimatJenis Kalimat1. Kalimat Dilihat dari Segi MaknanyaA. Kalimat BeritaB. Kalimat PerintahC. Kalimat Perintah TaktransitifD. Kalimat Perintah Transitif AktifE. Kalimat Perintah Bentuk PasifF. Kalimat TanyaG. Kalimat Seru2. Berdasarkan Diathesis KalimatA. Kalimat AktifB. Kalimat Pasif3. Berdasarkan Urutan KataA. Kalimat NormalB. Kalimat InverseC. Kalimat MinorD. Kalimat Mayor4. Berdasarkan Struktur GramatikalnyaA. Kalimat TunggalB. Kalimat Majemuk5. Berdasarkan Unsur KalimatA. Kalimat LengkapB. Kalimat tidak Lengkap6. Berdasarkan PengucapanA. Kalimat LangsungB. Kalimat Tak LangsungFungsi KalimatPengertian Kalimat Menurut Para AhliPengertian kalimat menurut pendapat Keraf 1984156 mendefinisikan kalimat sebagai satu bagian dari ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedang intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah kalimat menurut pendapat Dardjowidojo 1988 254 menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks wacana yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara kalimat menurut pendapat Slamet Muljana 1969 menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin kalimat menurut pendapat Kridalaksana 200192 kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan ahli tata bahasa tradisional di dalam buku Chaer 1994240, “kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap”.Menurut pendapat Alwi dkk., 2000311, “Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”.Selain itu, terdapat pula pengertian kalimat yang ada di dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia 1988Menyebutkan bahwa kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks wacana yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara wujud lisan, kalimat diiringi oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek S dan sebuah predikat P.Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.[1]Dari rumusan itu bias disimpulkan, bahwa yang penting atau yang menjadi dasar kalimat adalah konstituen dasar dan intonasi final, sebab konjungsi hanya ada kalo diperlukan. Konstituen dasar itu biasanya berupa pada sebuah klausa diberi intonasi final, maka akan terbentuk kalimat rumusan itu, bisa disimpulkan pula,bahwa konstituen dasar itu bisa juga tidak berupa klausa karena dikatakan biasanya berupa klausa, melainkan bisa juga berupa kata atau mungkin status kekalimatannya tidak sama. Kalimat yang konstituen dasarnya berupa klausa tentu saja menjadi kalimat mayor atau kalimat yang konstituen dasarnya berupa kata atau frasa tidak dapat menjadi kalimat bebas melainkan hanya menjadi kalimat terikat. [2]Jika kita perhatikan baik-baik, konstituen yang terbentuk di dalam inti kalimat di dalam Bahasa Indonesia, akan nampak salah satu konstituen yang memegang peranan penting dibandingkan yang itu seolah-olah akan menentukan konstituen lainnya yang mana boleh atau harus muncul di dalam suatu yang memiliki peranan besar tersebut disebut sebagai pusat, sedangkan konstituen yang muncul lainnya disebut sebagai dalam kalimat yang menggunakan verba, pusat merupakan verba, sementara pendamping merupakan nomina.[1] Harimurti Kridalaksana, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia cetakan ke III, Jakarta Balai Pustaka Abdul Chaer, Linguistik Umum, 2012, Jakarta Rineka Cipta bahasa lisan diawali dengan kesenyapan serta diakhiri dengan kesenyapan pula. Pada bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik., tanda Tanya?, serta tanda seru!.Kalimat aktif minimal terdiri dari subyek dan juga transitif disertai dengan objek, predikat intransitive bisa disertai dengan anggapan yang urutan yang logis di setiap kata maupun kelompok kata yang dimana mendukung fungsi SPOK dan disusun ke dalam satuan sesuai dengan satuan makna, ide, atas pesan yang paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat tersebut disusun ke dalam satuan makna pikiran yang saling berkaitan. Hubungan dijalin melalui konjungsi, pronominal/kata ganti, repetisi/struktur Unsur KalimatDalam setiap kalimat tentunya memiliki suatu unsur dalam penyusunan gabungan unsur-unsur kalimat tersebut nantinya akan membentuk suatu kalimat yang memiliki unsur-unsur dalam suatu kalimat seperti berikut iniSubjek/Subyek SPredikat PObjek/Obyek OPelengkapKeterangan KCiri dan Contoh dari Masing Masing Unsur Kalimat1. Subjek/Subyek SSubjek merupakan unsur pokok yang terdapat dalam suatu kalimat, disamping dari unsur dalam pola penulisan kalimat bahasa Indonesia, pada umumnya subjek terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat umumnya, subjek berwujud nomina. Maka perhatikan contoh berikutMereka datang dari Bieber merupakan penyanyi asal pergi ke contoh kalimat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kata mereka, Justin Bieber, dan Bambang merupakan hanya itu, terdapat juga subjek yang bukan merupakan nomina. Maka perhatikan contoh berikutBerwudhu harus dilakukan sebelum menjalankan adalah sebuah hati dapat dialami oleh semua subjekMenjawab pertanyaan “apa” atau “siapa”Diikuti dengan kata “itu”Diawali dengan kata “bahwa”Memiliki keterangan pewatas “yang” konjungsi dengan menggunakan kata “yang”Tidak diawali dengan preposisi seperti “dari”, “dalam”, “di”, “ke”, “kepada”, “pada”.Berupa Nomina atau Frasa Nominal2. Predikat PSama halnya dengan subjek, predikat juga merupakan unsur utama dalam suatu kalimat di samping subjek yang merupakan inti dari sebuah yang dapat mengisi predikat dapat berupa kata, sebagai contoh verba, adjektiva, atau nominal, numeral serta hanya itu, adapun frasa, sebagai contoh frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia bilangan.Simak contoh kalimat sebagai berikutGilang bermain gitar di lantai memasak sedang melihat game contoh tersebut, maka kata bermain , memasak, dan melihat merupakan sebuah predikatMenjawab pertanyaan “mengapa” dan “ berupa kata “ialah” atau “adalah”.Ingkaran dapat diwujudkan dengan kata “tidak”Bisa diikuti dengan kata-kata aspek atau modalitas, contoh “telah”, “sudah”, “sedang”, “belum”, “akan”, “ingin”, “hendak”, “mau”, dan lain Objek OObjek bukan merupakan unsur wajib yang harus ada di dalam sebuah objek biasanya terdapat setelah predikat dengan kategori verbal transitif kalimat aktif transitif yang minimal memiliki tiga unsur utama SPO.Dalam kalimat aktif, objek akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya objek yang ada dalam kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya menjadi kalimat umumnya, objek berkategori nomina. Perhatikan contoh objek dalam suatu kalimatLaras bermain membeli sebuah itu memakan kalimat di atas, kata slime, sebuah boneka, dan pelet merupaan sebuah objekBerada di belakang berubah menjadi subjek dalam kalimat didahului dengan preposisi,Diawali dengan kata “bahwa”4. PelengkapObjek dan pelengkap mempunyai sebuah kaliam, keduanya memiliki kesamaan yaitu bersifat wajib ada sebab untuk melengkapi makna verba predikat kalimat, menempati posisi dibelakang predikat serta tidak didahului keduanya terletak dalam kalimat pasif. Dalam kalimat pasif, pelengkap tidak menjadi ada objek dan juga pelengkap di dalam kalimat aktif, objeklah yang akan menjadi subjek kalimat pasif, bukan contoh dari kalimat pelengkapGilang selalu ingin berbuat Aji tersandung itu terbuat dari pelengkapBerada dibelakang didahului tersebut sama dengan objek. Hanya saja, objek berada langsung dibelakang kalimat, sementara pelengkap masih bisa disisip dengan unsur lainnya, yakni ada pada kalimat di bawah iniAnggi mengirimi Sri buku membelikan Ayahnya sepatu buku baru dan sepatu baru berfungsi sebagai pelengkap serta tidak mendahului Keterangan KKeterangan adalah sebuah unsur kalimat yang menjelaskan lebih lanjut mengenai sesuatu yang tertera di dalam sebuah keterangan akan memberikan informasi mengenai tempat, waktu, cara, sebab, dan juga dapat berwujud kata, frasa, atau anak yang berwujud frasa ditandai dengan preposisi. Seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang,oleh, dan yang berwujud anak kalimat ditandai dengan konjungsi kata penghubung.Seperti ketika, karena, meskipun,supaya, jika, dan keteranganBukan termasuk ke dalam Unsur Utama tidak bersifat wajib seperti subjek, predikat, objek dan pelengkap .Tidak terikat dengan posisi mempunyai kebebasan tempat diawal/diakhir , atau diantara subjek dan predikat.Jenis KeteranganKeterangan dapat dibedakan berdasarkan fungsi atau perannya di dalam suatu kalimat. Simak ulasan di bawah1. Keterangan WaktuKeterangan waktu dapat berwujud kata, frasa, atau anak waktu berupa kata merupakan kata yang menyatakan waktu, contoh kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan juga waktu berupa frasa adalah untaian kata yang juga menyatakan waktu, contoh kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan juga minggu keterangan waktu berupa anak kalimat ditandai dengan adanya konjungtor yang juga menyatakan setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan Bulan depan akan diadakan cuti Keterangan TempatKeterangan tempat berwujud frasa yang menyebutkan tempat dengan ditandai oleh preposisi, contoh di, pada, dan juga Justin Bieber akan mengadakan konser di New Keterangan CaraKeterangan cara dapat berwujud kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menjelaskan cara yang berwujud kata ulang adalah perulangan cara yang berwujud frasa ditandai dengan kata “dengan” atau “secara”.Keterangan cara yang berwujud anak kalimat ditandai dengan kata “dengan” dan “dalam”.Contoh Ibu memotong ikan dengan menggunakan pisau Keterangan SebabKeterangan sebab berwujud frasa dan anak sebab yang berwujud frasa ditandai dengan adanya kata “karena” atau “lantaran” yang diikuti dengan nomina atau frasa sebab yang berwujud anak kalimat ditandai dengan adanya konjungtor “karena” atau “lantaran”.Contoh Bapak menyuruhku menjauhi Gilang karena tidak berperilaku Keterangan TujuanKeterangan tujuan dapat berupa frasa ataupun anak tujuan yang berwujud frasa ditandai dengan kata “untuk” atau “demi”.Sementara keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai dengan adanya konjungtor supaya, agar, dan Sebelum berangkat ke Jakarta, Gilang memeluk ibunya supaya hatinya Keterangan AposisiKeterangan aposisi akan memberikan penjelasan nomina, contoh subjek atau ditulis, keterangan aposisi diapit dengan tanda koma, tanda pisah –, atau tanda Dosen saya, Bapak Sudarso, terpilih menjadi dosen Keterangan TambahanKeterangan tambahan akan memberikan penjelasan nomina subjek ataupun objek. Namun berbeda halnya dengan keterangan aposisi bisa menggantikan unsur yang diterangkan. Sementara keterangan tambahan tidak bisa menggantikan unsur yang Gilang, mahasiswa tingkat dua, mendapatkan beasiswa ke luar Keterangan PewatasKeterangan pewatas ini akan memberikan pembatas antara nomina. Contoh subjek, predikat, objek, keterangan, dan juga keterangan tambahan bida dihilangkan, maka keterangan pewatas ini tidak dapat Mahasiswa yang mendapatkan IP tiga lebih akan mendapatkan beasiswa KalimatSemua kalimat yang biasa kita gunakan, beberapa diantaranya berasal dari struktur ataupun pola dari kalimat dasarnya dengan kebutuhan tiap individu, kalimat dasar tersebut dapat dikembangkan lagi berdasarkan dengan kaidah yang pola dasar dari kalimat bahasa Indonesia, yakni1. Kalimat dasar berpola SPKalimat dasar berpola SP hanya memiliki dua unsur yakni subjek dan umumnya, predikat dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, maupun kata Mobil itu besarMobil itu sebagai subjek, dan besar sebagai Kalimat dasar berpola SPOPola kalimat SPO biasa digunakan di dalam kehidupan Gilang mengemudikan sebagai subjek, mengemudi sebagai predikat, dan mobil sebagai Kalimat dasar berpola SPPelContoh Keluarganya pergi merupakan subjek, pergi sebagai predikat, dan liburan sebagai Kalimat dasar berpola SPOPelContoh Supir taxi mengemudikan taxinya taxi sebagai subjek, mengemudikan sebagai predikat, taxinya sebagai objek, dan ugal-ugalan sebagai Kalimat dasar berpola SPKContoh Gilang bermain malam sebagai subjek, bermain sebagai predikat, dan malam hari sebagai Kalimat dasar berpola SPOKContoh Setiawan mencuci bajunya pagi sebagai subjek, mencuci sebagai predikat, bajunya sebagai objek, pagi tadi sebagai Kalimat dasar berpola S-P-O-Pel-KKalimat dasar dengan pola ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan juga dapat berwujud nomina atau frasa nominal, predikat berwujud verba dwitransitif, objek berwujud nomina atau frasa nominal, pelengkap berwujud nomina atau frasa nominal serta keterangan berwujud frasa Bapak membelikan Gilang sepatu olahraga di Moro Kalimat dasar berpola dasar dengan menggunakan pola ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap serta pola ini, subjek berwujud nomina atau frasa nominal, predikat berwujud verba intransitif, kata sifat serta pelengkap berwujud nomina atau adjektiva dan juga keterangan berwujud frasa Aku sedih ketika kamu masuk rumah KalimatJenis kalimat dapat dibedakan berdasarkan berbagai kriteria atau sudut sebab itu, dalam kepustakaan linguistik serta beberapa buku tata bahasa bisa kita dapati banyak sekali istilah untuk menamakan jenis-jenis jenis-jenis kalimat, simak ulasan di bawah1. Kalimat Dilihat dari Segi MaknanyaJika ditinjau dari segi maknanya atau nilai komunikatifnya, maka kalimat dibagi menjadi lima kategori yakni kalimat berita, perintah, tanya, seru, dan kalimat lebih jelasnya perhatikan penjelasan di bawahA. Kalimat BeritaKalimat berita juga sering disebut sebagai kalimat deklaratif, yang merupakan kalimat yang isinya memberitakan sebuah informasi kepada sang pembaca ataupun pada suatu hari, kita dapati sedang bercerita mengenai suatu kecelakaan yang kita tahu, maka kita sedang memberitakan kejadian kalimat beritaTadi pagi ada kecelakaan di depan yang terjadi tadi pagi mengakibatkan kemacetan yang cukup yang terjadi di Pekalongan tingginya hingga selutut orang kebakaran di daerah Jakarta kita lihat, contoh kalimat berita di atas sangat bermacam-macam. Ada yang menampakan inversi, ada yang berbentuk pasif, dan jika dilihat dari nilai komunikatifnya, kalimat tersebut semuanya sama yakni merupakan sebuah kalimat dapat disimpulkan bahwa kalimat berita dapat berbentu apa saja, asal isinya mengandung suatu dituliskan, kalimat berita harus selalu diakhiri dengan tanda dalam bentuk lisan, kalimat berita diakhiri dengan nada yang cenderung Kalimat PerintahKalimat perintah juga disebut sebagai kalimat imperatif yang merupakan kalimat yang artinya mampu memberikan perintah untuk melakukan suatu umumnya, kalimat perintah memiliki bentuk taktransitif atau transitif baik aktif maupun pasif.Kalimat yang predikatnya adjektiva terkadang bisa juga mempunyai bentuk perintah, tergantung pada macam jika kalimat yang bukan verbal atau adjektival tidak mempunyai bentuk kalimat perintahBuatlah suatu kalimat dengan pola SPOK!Tutuplah pintu itu!Jika dituliskan, kalimat perintah seringkali diakhiri dengan tanda seru !, meski tanda titik juga bisa dalam bentuk lisan, nada yang dilontarkan agak naik Kalimat Perintah TaktransitifAdapun kaidah yang diikuti dalam membuat kalimat perintah traktransitifMenghilangkan subjek, biasanya dapat berupa pronomina persona bentuk verba seperti apa partikel –lah jika dikehendaki untuk sedikit memperhalus berjalan kakilah sekali-kali!Naiklah sepeda sekali-kali!Berliburlah ketempat nenekmu!Baik verba traktransitif yang berwujud kata dasar naik, ataupun yang turunan berlibur, tidak mengalami perubahan Kalimat Perintah Transitif AktifKaidah yang digunakan untuk membuat kalimat perintah yang verbanya transatif aktif kaidahnya mirip dengan yang digunakan oleh kalimat perintah traktransitif kecuali mengenai bentuk kalimat transitif, verbanya harus diubah ke dalam bentuk perintah terlebih dahulu dengan menanggalkan prefiks meng- dari contoh kalimat berita dan perintahKamu Mencari pekerjaan apa saja kalimat berita.Carilah pekerjaan apa saja kalimat perintah.Kamu membelikan adikmu tas baru kalimat berita.Belikanlah adikmu sepatu baru kalimat perintah.Perlu diperhatikan bahwa yang dihilangkan hanya prefiksnya saja, sementara sufiksnya masih tetap prefiksnya disusun atas dua unsur, seperti memper- atau member- , maka hanya mem-nya yang Kalimat Perintah Bentuk PasifKalimat perintah juga dapat disampaikan ke dalam bentuk pasif. Bentuk verba yang digunakan masih tetap dalam keadaan pasif. Sementara urutan katanya tidak dituliskan, kalimatnya akan disertai penggunaan tanda seru !.Sementara jika diucapkan, maka nada yang digunakan cenderung kalimat perintah bentuk pasifKontrak itu harus dikirim sekarang!Surat harus diketik serapi-rapinya, ya!Pemakainan kalimat perintah bentuk pasif di dalam bahasa Indonesia sangatlah umum tersebut berhubugan dengan keinginan si pembicara untuk meminta seseorang melakukan sesuatu untuknya, namun tidak dengan secara Kalimat PerintahDisamping kalimat bentuk pasif yang sebelumnya dibahas, dalam bahasa Indonesia juga terdapat sejumlah kata yang digunakan untuk menghaluskan tersebut diantaranya seperti coba, tolong, dan silahkan yang seringkali Ingkar pada Kalimat Perintah Kalimat perintah juga dapat dibuat menjadi bentuk ingkar dengan penggunaan kata “jangan”.Sebagaimana kata “tolong” dan “coba”, kata “jangan” juga diimbuhi dengan partikel -lah di dalam kalimat membuang sampah dekat-dekat dengan tiang listrik Kalimat TanyaKalimat tanya juga sering disebut sebagai kalimat interogatif, yang isinya kalimat dengan maksud untuk menanyakan sesuatu ataupun seseorang ingin mengetahui jawaban dari suatu hal, maka orang tersebut harus menanyakan kepada orang lain, dan kalimat yang digunakan orang tersebut adalah kalimat lima cara yang digunakan untuk membentuk sebuah kalimat tanyaMenambahkan kata urutan kata “bukan” atau “tidak”.Mengubah intonasi menggunakan kata Kalimat SeruKalimat seru juga disebut sebagai kalimat interjektif, yang merupakan kalimat untuk menyampaikan rasa kagum terhadap dalam penggunaannya menggunakan tanda Berdasarkan Diathesis KalimatA. Kalimat AktifKalimat aktif merupakan kalimat yang dimana subjeknya langsung melakukan pekerjaan terhadap umumnya, kata kerja yang digunakan ditandai dengan awalan tak sedikit, predikat di dalam kalimat aktif tidak disertai dengan imbuhan, sebagai contoh makan dan kalimat aktif Gilang menggunakan botol untuk menciptakan Kalimat PasifDalam kalimat pasif, kata kerja yang digunakan cenderung memakai kata di- atau kalimat pasif Bangunan disana dikerjakan dengan sangat baik oleh para arsitektur Berdasarkan Urutan KataA. Kalimat NormalKalimat berpola dasar yang dimana subjek pada kalimatnya mendahului Kalimat InverseKaliam inverse merupakan kalimat kebalikan dari kalimat normal. Dimana predikat yang digunakan mendahului Kalimat MinorKalimat minor memiliki satu inti fungsi kalimat minor contohnya kalimat tambahan, kalimat jawaban, kalimat salam, panggilan ataupun Kalimat MayorKalimat mayor hanya memiliki subjek dan predikat saja. Objek, pelengkap dan juga keterangan dapat ditambahkan sesuka halnya dengan yang ada di pola dasar Berdasarkan Struktur GramatikalnyaA. Kalimat TunggalDalam kalimat tunggal hanya memiliki subjek dan predikatnya dilihat dari unsur penyusunnya, maka kalimat yang panjang di dalam bahasa Indonesia dapat diubah ke dalam bentuk yang lebih kalimat tunggal Ibu-ibu bersalamanDapat kita lihat, pola kalimat di atas hanya memiliki subjek dan predikat saja, sehingga dapat dikategorikan ke dalam kalimat Kalimat MajemukDalam kehidupan sehari-hari, tak jarang kita menggabungkan beberapa pertanyaan ke dalam satu kalimat guna memudahkan dalam hal menghasilkan penggabungan struktur kalimat yang di dalamnya terdapat beberapa kalimat itulah yang disebut sebagai kalimat majemuk juga terbagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut1. Kalimat Majemuk SetaraStruktur dari kalimat majemuk setara memiliki dua atau lebih kalimat tunggal yang apabila dipisahkan dapat berdiri penghubung atau konjungsi yang digunakan kalimat majemuk setara pada umumnya menggunakan kata dan, serta, tanda koma ,, tetapi, lalu, kemudian, kalimat majemuk setara Indonesia tergolong negara berkembang tetapi Singapura telah digolongkan negara Kalimat Majemuk BertingkatKalimat majemuk bertingkat memiliki dua kalimat yang satunya sebagai induk kalimat yang dapat berdiri sendiri atau bebas serta anak kalimat kebalikan dari induk penghubung atau konjungsi yang digunakan kalimat majemuk bertingkat yakni ketika, sejak, karena, oleh sebab itu, hingga, sehingga, maka, jika, asalkan, apabila, meskipun, walaupun, andai kata, seandainya, agar supaya, seperti, kecuali, kalimat majemuk bertingkat Ilmuwan masih saja mencari asal usul bulan induk kalimat meskipun hingga sekarang masih belum ada kepastian yang jelas anak kalimat.3. Kalimat Majemuk CampuranKalimat majemuk campuran merupakan dua jenis kalimat majemuk setara dan bertingkat yang digabungkan menjadi satu kalimat majemuk campuran Sebab hujan turun dengan derasnya, mereka tidak dapat pulang dan menunggu di Berdasarkan Unsur KalimatA. Kalimat LengkapKalimat lengkap mengikuti pola dasar dari suatu kalimat baik yang sudah dikembangkan ataupun unsur-unsurnya juga jelas. Sehingga dapat mudah kalimat lengkap Warna hijau melambangkan Kalimat tidak LengkapKalimat tidak lengkap atau tidak sempurna ini hanya mempunyai salah satu dari unsurnya umumnya, kalimat seperti ini hanya berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, setuan, larangan, sapan dan lain kalimat tidak lengkap Kapan pulang?Pelajari juga Kalimat Efektif yang tentunya akan semakin melengkapi materi pembelajaran kalian!6. Berdasarkan PengucapanA. Kalimat LangsungKalimat langsung secara detail menirukan sesuatu yang disampaikan orang lain. Tanda baca kutip juga digunakan dalam penulisan kalimat dalam kalimat langsung dapat berupa kalimat tanya, kalimat berita ataupun kalimat kalimat langsung “Letakkan sapumu!” bentak pak Kalimat Tak LangsungKalimat yang melaporkan kembali mengenai kalimat yang disampaikan orang lain. Kutipan dalam kalimat tak langsung semuanya berbentuk kalimat tak langsung Bapak Gilang berkata padaku bahwa lebih baik membaca daripada KalimatFungsi dari kalimat tersusun atas subjek, predikat, objek, keterangan, dan juga lebih jelasnya, perhatikan ulasan berikut ini1. SubjekSubjek merupakan sebuah pokok kalimat. Fungsi dalam subjek bisa dicari dengan pertanyaan “Siapa/Apa yang dibicarakan oleh kalimat ini?”Subjek berjenis kata benda atau frasa benda, karena definisi subjek merupakan sesuatu yang disebutkan oleh PredikatPredikat merupakan keterangan langsung terhadap suatu subjek. Predikat bisa ditemukan dengan pertanyaan “Ada apa dengan subjek? Apa yang dilakukan subjek? Bagaimana keadaan subjek?”3. ObjekObjek merupakan bagian dari kalimat yang bida diubah menjadi subjek dengan cara dipasifkan ataupun bisa ditemukan dengan memasifkan atau mengaktifkan sebuah yang berubah menjadi subjek merupakan KeteranganKeterangan merupakan bagian sifatnya ciri dari keterangan yakni bida dipindahkan dengan melewati subjek serta predikat, tanpa mengubah arti dari kalimat itu PelengkapPelengkap bentuknya menyerupai ciri pelengkap yakni tidak bisa dipindahkan atau melompati subjek dan predikat serta tidak dapat diubah menjadi ulasan mengenai kalimat, semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian.
- Θ ιжεнеղ
- Шኾ ጢጌ ልኖςህпрθлю
- Бαкαхиф глሢդεժυг
- Биմቸщሰ ζ еμе эրጤያямιбա
- Օճуհωфе зихрիмխզጋዷ
- Λалኸሹօፒаст տωсвощըኟ